limousin.jpg

Bobot badan bibit sapi unggul atau sapi bakalan yang akan digemukkan harus seragam untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan gizi.

Penggemukan sapi dilakukan melalui (1) pasture fattening (dilakukan di padang penggembalaan), (2) drylot fattening (pemberian pakan konsentrat/butiran), (3) kombinasi pasture dan drylot fattening, serta (4) kereman (mirip dengan sistem drylot fattening).

Ransum yang diberikan berupa pakan hijauan yang meliputi rumput dan legum sebanyak 10% bobot badan (bb), konsentrat 1% bb, garam 15-30 g bb, kalsium fosfat (tepung tulang/kapur) 13-30 g bb, dan air secukupnya.

*Kandang dibuat terpisah dari rumah tinggal dan lebih tinggi dari permukaan tanah di sekitarnya. Kandang dilengkapi dengan alat penampung kotoran dan tempat pakan dan minum serta diperhatikan sanitasinya.*

Pascapanen daging dilakukan dengan pengawetan secara curing, yaitu dengan menggunakan campuran garam, gula, bahan-bahanimia terutama nitrit ditambah dengan rempah-rempah seperti ketumbar dan bawang putih. Bahan pengawet dilumurkan pada permukaan daging tanpa penambahan air. Pengawetan dapat pula dilakukan melalui suntikan larutan pikel. Pengawetan daging dapat dilakukan dengan pengeringan melalui pengasapan, penjemuran, atau dehidrasi. Daging yang telah diawetkan dapat diolah menjadi abon, lidah asap, dendeng, bakso, sosis, dan lain-lain.